Pengemasan


  1. Benih ikan harus yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
  2. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.
  3. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari dalam bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.
  4. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
    • Sistem terbuka
      Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.
    • Sistem tertutup
      Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 8-9 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(HPO)4.H2O sebanyak 9 gram.

        Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik:
  1. Masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih;
  2. Hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;
  3. Alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2);
  4. Kantong plastik lalu diikat.
  5. Kantong plastik dimasukkan ke dalam kotak styrofoam dengan posisi membujur atau ditidurkan. Kotak styrofoam yang berukuran panjang 0,85 m, lebar 0,45 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar